Salah satu ciri khas angklung adalah cara memainkannya yang digoyangkan. Metode unik ini lah yang memberikan bunyi irama ketukan bambu khasnya. Tentu saja, sebagaimana semua alat musik, ada teknik memainkan yang tepat dan baik untuk menghasilkan bunyi senyaring mungkin. Berikut kita akan mempelajari dasar teknik memainkan angklung.
Cara Memegang
Angklung dibuat untuk dimainkan dengan kedua tangan. Tangan kiri untuk menyangganya dan tangan kanan digunankan untuk memainkan bunyi . Usahakan agar tangan jangan kaku dan tegang agar bunyi bisa merdu.
- Tabung besar diletakkan di sisi kanan pemain, sedang tabung kecil di sebelah kiri.
- Tangan kiri menggantungkan angklung antara sambungan tiang tengah dengan gantungan atas. Usahakan angklung tegak-lurus saat didiamkan.
- Tangan kanan memegang tiang paling kanan pada pangkalnya.
Cara Membunyikan
Kalau sudah nyaman memegang angklung, kita akan bergerak ke membunyikannya. Sebagaimana kita ketahui, bunyi angklung berasal dari goyangan, atau lebih tepatnya ketukan, tabung suaranya. Oleh karena itu, inti dari memainkan angklung adalah menghasilkan irama ketukan yang nyaring. Demikianlah, berikut adalah dasar membunyikan angklung:
- Tangan kiri diam di tempat dan pertahankan agar angklung tetap tergantung tegak-lurus.
- Angklung digoyangkan dari pergelangan tangan kanan. Siku dan dan bahu tidak ikut membunyikan angklung.
- Semakin sepat goyangan, semakin halus irama ketukan, semakin baik bunyi angklung
- Namun, jangan pula terlalu kuat goyangannya agar suara yang ditimbulkannya tidak pecah.
Adakalanya kita menyanyikan nada yang dibunikan pendek, dan ada juga yang dibunyikan bersambungan. Dalam permainan angklung keadaannya sama. Adapun caranya, ialah sebagai berikut:
- Bunyi yang pendek
Kalau kita menghendaki bunyi yang pendek, misalnya pada lagu terdapat tanda staccato atau tanda lainnya, caranya ialah dengan menggantungkan angklung agak miring sedikit, kemudian ayunkan sesuai jumlah ketukan yang diinginkan.
Memang ada juga yang melakukan dengan cara dipukul. Akan tetapi, bunyi yang ditimbulkannya akan terdengar kasar, sehingga tidak dianggap baik.
- Bunyi yang besambungan
Untuk mendapatkan bunyi yang bersambungan, dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari gambar di atas, jelaslah bahwa angklung pertama itu baru berhenti berbunyi, setelah angklung berikutnya sudah mulai berbunyi. Perlu diperhatikan sinkronisasi persambungan ini jangan sampai mengganggu “keselarasan/harmoni” lagu.
- Menggunakan tanda-tanda Musik
Tanda-tanda Musik yang biasa kita jumpai pada lagu dapat dipergunakan pada permainan Angklung, ialah: Tanda Tempo, Tanda Dinamik dan tanda-tanda lainnya seperti: Staccato, Fermata, Legato dan lain-lain. Dalam permainan Angklung, untuk membunyikan tanda-tanda tersebut secara tepat, akan menghadapi kesulitan, mengingat bahwa setiap nada dipegang oleh orang yang sama. Namun, ini tidak berarti mustahil untuk melakukannya dengan angklung.
Misalnya, bilamana kita menghendaki suara Piana (lemah), maka dalam hal ini pertama-tama yang harus kita ketahui adalah fungsi tabung Angklung, yaitu bahwa tabung besar menimbulkan suara pokok, dan tabung kecil berfungsi untuk menguatkan suara. Dengan demikian kakau tabung yang kecil kita pegang, agar tidak ikut berbunyi, maka suara yang akan terdengar, hanya suara nada pokok yang bunyinya tidak sekeras.
Cara seperi di atas tidak hanya dilakukan kalau kita jumpai tanda-tanda dynamik pada lagu saja. Tetapi, juga kalau angklung dipergunakan untuk memainkan hiasan lagu sebagai pengiring nyanyian.