Angklung Padaeng

Angklung padaeng adalah sistem angklung dengan tangga nada diatonis yang dicetuskan oleh Daeng Soetigna pada tahun 1938. Secara umum, ada dua jenis angklung yaitu angklung melodi dan angklung akompanimen.

1. Angklung Melodi

Angklung melodi (Gambar a) bertugas untuk memainkan nada utama. Secara fisik, angklung ini memiliki:

• Satu atau dua tabung induk yang ditala sesuai dengan nada akar (misal A4=440 Hz).
• Satu tabung yang kecil, ditala satu oktaf diatas nada akar (menjadi A5 = 880Hz), untuk memberi nada atas harmonik yang kedua.

Kemudian menurut ukuran / rentang nadanya, angklung melodi dibagi menjadi:

• angklung bass party (nada F#4 ke bawah)
• angklung melodi biasa (nada G4 ke atas hingga C7).
• angklung semut (nada C#7 ke atas)\

Gambar di atas memetakan rentang nada angklung dibanding vokal dan alat musik gesek. Terlihat bahwa suara angklung melodi sesungguhnya masuk daerah vokal soprano (tinggi). Bila ditambah dengan angklung melodi besar, maka rentang nadanya mencapai 3½ oktaf, hampir menyamai violin. Dengan demikian rentang nada angklung sudah cukup luas untuk memainkan melodi berbagai lagu. Namun memperluas rentang tersebut sulit dilakukan, sebab dimensi angklung akan menjadi terlalu besar (nada rendah) atau terlalu kecil (nada tinggi).

2. Angklung Akompanimen

Sementara itu angklung akompanimen ditujukan sebagai pengiring yang memainkan nada-nada akord. Dari fisiknya, angklung akompanimen dapat dibedakan menjadi:

• Angklung akompanimen mayor memiliki empat tabung (Gambar b), masing-masing mewakili nada pada akord dominan septim. Angklung ini juga dapat dimainkan sebagai akord mayor dengan cara menahan salah satu tabung (sehingga tinggal tiga tabung yang bergetar).
• Angklung akompanimen minor memiliki tiga buah tabung (Gambar c), sesuai dengan kombinasi nada akord minor.

Tabung suara pada angklung akompanimen ditala pada nada D#4 hingga D#5. Untuk memainkan akord yang lebih tinggi, tersedia juga angklung chuck yang menggunakan tabung nada D#5 hingga D#6.

3. Unit Angklung

Karena sebuah angklung hanya dapat memainkan satu nada melodi atau akord saja, diperlukan banyak angklung untuk membentuk suatu unit seperti nampak pada Gambar berikut.

Sayangnya belum ada standarisasi unit angklung, sehingga kombinasi ini berbeda antar perajin. Rincian standar unit angklung menurut Angklung Web Institute (AWI) diberikan pada Tabel berikut.

Sumber tulisan:

• Eko M. Budi, PENGEMBANGAN ROBOT ANGKLUNG DENGAN REKAYASA SISTEM TEKNO-SOSIAL, Desertasi Teknik Fisika ITB, 2014