Angklung sebagimana yang kita kenali sekarang dapat ditemukan asalmulanya dari Bapak Daeng Soetigna. Beliau mengadaptasi angklung tradisional yang bertangganada pentatonik untuk memakai tangga nada diatonik yang semakin marak di Indonesia ditengah proses moderenisasi. Angklung Padeang cipataanya ini membuka angklung kepada dunia musik moderen. Oleh karena itu, angklung yang dulu terbatas dalam acara dan adat tradisional sekitar Sunda, kini dapat ditemukan menamapil di berbagai panggung-panggung di Indonesia, bahkan Dunia.
Angklung Diatonik
Dang Soetigna, kelahiran Garut, 1908, adalah lulusan dan guru Hollands-Islandche School (HIS). Dari sanalah ia mempelajari teknik memainkan dan mengajar musik barat. Namun, tidak puas mengajarkan musik punya orang lain, ia bertekad untuk mengangkat musik tradisional untuk bisa bersaing dalam era baru. Ia memilih angklung, alat musik dari masa kecilnya, untuk dikembangkan sebagi alat musik untuk keperluan Pendidikan Musik. Dengan mengadaptasi tangga nada diatonik, ia menciptakan angklung baru yang dapat diajarkan pada kelas-kelas musik yang relevan dengan perkembangan dunia moderen. Karena jasanya ini, angklung diatonik ciptaannya ini kini dikenal sebagai Angklung Padeang.
Hal ini dicapai tidak semata-mata dengan membuat set angklung bernada do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Untuk benar-benar bisa bersaing dengan alat musik moderen, angklung padeang harus bisa memainkan beragam musik, dari yang sederhana samapi yang rumit, baik asal Indonesia maupun luar negeri. Oleh karena itu, Daeng Soetigna mendesain angklungnya kedalam berapa jenis set angklung yang bersama-sama membentuk sebuah Unit Angklung yang dapat bermain seperti Okestra dari barat. Demikian, ia membagi angklung padeang kedalam pembagian berikut:
Angklung Melodi
Gambaran ikonik angklung adalah sebuah alat musik bambu dengan sepasang tabung suara dalam rangka persegi, inilah Angklung Melodi. Kedua tabung suara tersebut memainkan jenis nada yang sama tetapi berbeda satu oktaf. Panduan ini yang menghasilkan bunyi nada uniknya. Sebagaimana namaya, fungsi set ini adalah untuk memanikan nada-nada pokok dalam melodi lagu.
Ada dua set angklung melodi yang dibaut oleh Daeng Soetigna. Set pertama yang ia selesaikan pada 1958 terdiri dari 31 nada yang merentang dari nada fis/ges sampai c3. Ini kemudian akan dikenali sebagai Angklung Melodi Kecil. Setiap nada diberi nomor dari 0 sampai 30, sebagai berikut:
No. Angklung | Nada Mutlak | No. Angklung | Nada Mutlak |
30 | c3 | 14 | gis’ / as’ |
29 | b2 | 13 | g’ |
28 | ais2 / bes 2 | 12 | fis’ / ges’ |
27 | a2 | 11 | f’ |
26 | gis2 / as 2 | 10 | e’ |
25 | g2 | 9 | dis’ / es’ |
24 | fis2 / ges 2 | 8 | d’ |
23 | f2 | 7 | cis’ / des’ |
22 | e2 | 6 | c’ |
21 | dis2 / es 2 | 5 | b |
20 | d2 | 4 | ais / bes |
19 | cis2 / des 2 | 3 | a’ |
18 | c2 | 2 | gis / as |
17 | b’ | 1 | g |
16 | ais’ / bes’ | 0 | fis / ges |
15 | a’ |
Set pertama terbatasi oleh kemampuan para pengrajin angklung pada saat itu. Seiring dengan perkembangan keterampilan mereka, satu-satu ditambahkan angklung-angklung yang lebih besar. Angklung-angklung baru ini kemudian dikelompokan sebagai Angklung Melodi Besar. Set ini berisi 12, merentang dari G sampai fis, dan tidak diberi nomor. Ketika dipadukan dengan set melodi kecil akan didapatkan rentang nada berikut:
Rentang nada Angklung Melodi, Melodi Besar mengisi barisan paling bawah
Angklung Akompanyemen dan Ko-akompanyemen
Terkadang dalam sebuah unit akan terlihat set angkulng besar-besar dengan banyak tabung suara dalam satu rangka, inilah Angklung Akompanyemen. Berbeda dari saudaranya, set ini bertugas membunykan Akor. Oleh karena itu, ia terdiri dari berapa tabung suara sesuai nada-nada yang ada dalam akor yang dibunyikannya. Ada dua ragam akompanyemen yang didesain Daeng Soetigna, Mayor dan Minor, berserta Ko-akompanyemennya.
Akompanyemen Mayor
Didesain mengikuti rumus “Dominant Septine Accoord”, susunannya terdiri dari tiga nada utama yang diikuti oleh sebuah nada septime. Ini memberi tampilan uniknya dimana tiga tabung suara disertai satu lagi yang bertanda atau berwarna unik, menandainya sebagai tabung bernada septime. Hal ini supaya kalau nada spetimenya tidak ingin dibunyikan, tabungnya dapat dimatikan dengan cara dipegang saat angklung bibunyikan. Setiap angklung akan dinamai berdasarkan nada tonik dalam akornya. Contohnya, sebuah akor berisi nada c–e–g– bes, akan disebut Akor C7.
Akompanyemen Minor
Mengikuti rumus akor “tri bunyi”, atau disebut juga akor “bunyi tiga”, angklung ini terusun menggunakan tiga tabung suara. Setiap nadanya ditandai dengan sebuah huruf “m”. Contohnya, sebuah akor C-minor akan ditandai sebagai Cm.
Angklung Ko-akompanyemen.
Fungsinya adalah sebagai pengiring untuk memperkaya bunyi angkung akompanyemen pasangannya dengan memaninkan akor dalam oktaf berbeda. Oleh karena itu, baik bentuk dan penandaannya serupa dengan pasangannya terkecuali perbedaan okatafnya.
Dari dua akompanyemen ini, akor-akor lain juga dapat dihasilkan, seperti Akor-diminished, Auqmented, Mayor-sext dan lain-lain. Hal ini dicapai dengan memadukan bunyi dua akompanyemen sekaligus dengan kombinasi nada-nada yang dibutuhkan.
Misalnya kita membutuhkan Akompanyemen C diminished, nada-nada yang kita butuhkan itu, terdiri dari nada-nada: c – es – ges – beses. Untuk mendapatkan bunyi ini, kita ambil Cm, tetapi tabung bernada g harus dipegang, agar tidak ikut bunyi. Kemudian kita ambil D7 dan tabung yang bernada d yang harus dipegang. Kalau kita gabungkan, setelah mengurangi nada g (dari Cm) dan d (dari D7), maka kita akan mendapatkan nada-nada gabungan yang terdiri dari: c – es – fis – a, yang bisa ditulis sebagai berikut: c – es – ges – beses, karena fis enharmonis dengan ges sedangkan nada a enharmonis dengan beses.
Pembagian Unit Angklung Padeang
Setiap ragam angklung memiliki susunan regu pemainnya masing-masing, begitu pula angklung padeang. Angklung Padeang dapat dimainkan sebagai Set atau sebagai Unit. Sebuah set adalah kelompok pemain yang memainkan angklung sejenis. Pembagiannya adalah sebagai beriku:
- Set Angklung Melodi Kecil
Satu set berisi Angklung Melodi Kecil dari No. 0 sampai dengan No. 27 atau sampai No. 30
- Set Angklung Melodi Besar
Satu set berisi Angklung Melodi Besar dari bernada G atau c, dan merentang sampai nada f.
- Angklung Akompanyemen
- Set Kecil berisi 10 buah Akompanyemen yang terdiri dari 7 Mayor (C7, D7, E7, F7, G7, A7, dan Bes7) dan 3 Minor (Am, Dm, Em/Gm).
- Set Sedang berisi 13 buah Akompanyemen yang terdiri dari 8 Mayor (C7, D7, E7, F7, G7, A7, Bes7 dan B7) dan 5 (Am, Bm, Dm, Em, Gm).
- Set Besar berisis 24 buah Akompanyemen yang terdiri dari 12 buah Mayor (C7, Cis7/Des7, D7, Dis7/Es7, E7, F7, Fis7/Ges7, G7, Gis7/As7, A7, Ais7/Bes7 dan B7) dan 12 Minor (Cm, Cism, Dm, Esm, Em, Fm, Fism, Gm, Asm, Am, Besm dan Bm).
Apabila ditambah dengan Ko-Akompanyemen, sebutannya ditambah dengan kata “lengkap”. Contohnya: Set Kecil Lengap akan berisi 10 akompanyemen dan 10 Ko-akompanyemen
Untuk permaian besar yang memerlukan berapa set, dibentuklah sebuah unit. Untuk menghasilkan suara yang seimbang antara setiap set, Daeng Soetigna telah memberi pembagian susunan unit angklung sebagai berikut:
- Unit Kecil
- 2 set Angklung Melodi Kecil dari No. 0 s/d 27 – (56 buah).
- 1 set Angklung Melodi Besar dari nada c s/d nada f – (6 buah).
- 1 set kecil Akompanyemen – (10 buah).
- Unit Sedang
- 2 set Angklung Melodi Kecil dari No. 0 s/d 27 – (56 buah).
- 1 set Angklung Melodi Besar dari nada G s/d nada f – (11 buah).
- 1 set sedang Akompanyemen – (13 buah).
- Unit Besar
- 2 set Angklung Melodi Kecil dari No. 0 s/d 30 – (62 buah).
- 1 set Angklung Melodi Besar dari nada G s/d nada f – (11 buah).
- 1 set besar Akompanyemen – (24 buah).
Sama halnya dengan pengelompokan Set Akompanyemen, bila unit-unit ini ditambahkan dengan set Ko-akompanyeman, sebutannya akan ditambah dengan kata “lengkap”. Contohnya: Unit Kecil Lengkap akan menambahkan 10 ko-akompanyemen kedalam Set Kecil Akompanyemen-nya, menjadikannya sebuah Set Kecil Lengkap.
Tentu saja ini adalah susunan untuk pemain-pemain yang sudah memiliki kecakapan bermain angklung saecara beregu. Penyesuaian dapat dilakukan berdarakan kemampuan para pemain. Misalnya, untuk keperluan anak Sekolah Dasar, direkomendasikan menggunakan set Angklung Melodi Kecil bernomor 0 s/d No. 20 dan Angklung Melodi Besar dari nada c s/d f. Hal ini karena, selain jenis lagu yang dimainkan umumnya sederhana, angklung-angklung dalam set ini berukuran cocok bagi mereka. Tidak terlalu besar maupun kecil untuk dimainkan anak SD.