Skip to content
  • Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia
  • Youtube
Logo PPAI

Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia

  • Musik
    • Lagu
    • Teori
  • Alat Musik
    • Akustik
    • Elektronik
    • Digital
    • Teknologi
    • Sains
  • Tampil
    • Bermain
    • Berlatih
    • Rekaman
  • Kegiatan
    • Penampilan
    • Lomba
    • Sosialisasi
    • Pelatihan
    • Acara
    • Sejarah
  • Pegiat
    • Tokoh
    • Penampil
    • Pelatih
    • Musikus
    • Perajin
    • Petani
    • Innovator
    • Ilmuwan
  • Organisasi
    • PPAI Pusat 2021 – 2026
    • Keanggotaan
    • Keuangan
    • Kontak
  • Toggle search form
Aranseman Klasik "Blue Danube"

Musik Angklung Klasik

Posted on Desember 27, 2024Januari 5, 2025 By Eko M. Budi

Musik angklung klasik, dimaksudkan sebagai musik angklung padaeng yang asli dikembangkan oleh Pak Daeng Soetigna dengan berbasis musik klasik barat. Lagu-lagu yang populer diaransemen dengan gaya ini antara lain Blue Danube, Donau Welen, Colonel Bogey March. Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Pak Daeng banyak mengaransemen lagu-lagu nasional agar cocok dimainkan dengan angklung.

Untuk mendukung gaya musik seperti itu, Pak Daeng menggunakan ensemble yang umumnya terdiri atas:

  • Angklung sebagai melodi utama.
  • Angklung akompanimen sebagai pengiring/pembawa ritme.
  • Bass betot sebagai ritme dasar.

Salah satu aransemen asli Daeng Soetigna adalah lagu “Mars Angklung”. Terlihat bahwa aransemennya patuh pada ilmu musik standar, yaitu:

  • Bagian melodi (ditulis dengan not angka) terdiri dari suara satu yang ditambah dua atau suara latar, dimana suara latar ini dibentuk berdasar teori harmonisasi suara (triol). Pada satu bar, umumnya terdapat beberapa nada suara satu, kemudian hanya satu nada suara dua dan seterusnya yang dimainkan sepanjang bar.
  • Bagian pengiring (dituliskan di atas lagu dengan huruf akord). Bagian ini dimainkan dengan angklung akompanimen, biasanya secara centok.
  • Bagian bass betot biasanya ditulis dengan huruf kecil, sesuai nada yang akan dimainkan.

Seiring waktu, gaya aransemen Pak Daeng Soetigna diturunkan ke murid-muridnya seperti Pak Obby A.R. Wiramihardja dan Pak Eddy Permadi. Salah satu contoh karya Pak Eddy Permady yang masih bergaya klasik ini adalah lagu “Besame Mucho”. Contoh ini lebih jelas lagi memperlihatkan bagian-bagian melodi, akord, dan bass.

Sumber tulisan:

  • Eko M. Budi, PENGEMBANGAN ROBOT ANGKLUNG DENGAN REKAYASA SISTEM TEKNO-SOSIAL, desertasi Teknik Fisika ITB, 2014
Musik Angklung Tags:aransemen klasik

Navigasi pos

Previous Post: Musik Angklung Ritmis
Next Post: Musik Paduan Angklung

More Related Articles

Musik Paduan Angklung Musik Angklung
Musik Arumba Musik Angklung
Musik Angklung Ritmis Musik Angklung
Musik Angklung Musik Angklung

Artikel Terkait

  • Musik Angklung
  • Musik Angklung Ritmis
  • Musik Angklung Klasik
  • Musik Paduan Angklung
  • Musik Arumba

Artikel Terbaru

  • Mengajar Musik Menggunakan Angklung untuk Anak TK dan SD
  • Membentuk dan Melatih Regu Angklung
  • Dasar Teknik Memainkan Angklung
  • Angklung Padaeng: Angklung Moderen Bernada Diatonis Kromatis
  • BIMTEK Web Manajemen dan Keuangan Pengurus DPP PPAI

angklung aransemen klasik arumba Asep Suhada bungko Daeng Soetigna diatonis Djoko Nugroho Doremi Eddy Permadi menala padaeng paduan angklung pembuatan ppai Queen sejarah tradisi web web ppai

Statistik

  • 649
  • 305
  • 7
  • 29

Dari bambu mengalun lagu, Nada tradisi maupun diatonis, Main sendiri terdengar merdu, Ramai-ramai makin harmonis

Copyright PPAI © 2025 .

Powered by PressBook Green WordPress theme