Angklung bungko adalah sebuah seni tradisional yang berasal dari Desa Bungko di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Instrumen utama yang digunakan dalam angklung Bungko adalah angklung yang ditemani oleh ketuk, gong besar, dan kendang besar. Di balik musiknya, Angklung Bungko memiliki makna filosofis yang dalam bagi masyarakat Bungko, karena menggambarkan kegembiraan masyarakat setelah mereka memenangkan perang.
Penulis: Eko M. Budi
Pembuatan Angklung oleh Pak Handiman
Video-video pembuatan angklung oleh Bapak Handiman Diratmasasmita.
Disajikan dalam rangka kuliah Pengantar Rekayasa Desain di Institut Teknologi Bandung,
sesuai kurikulum tahun 2013-2019.
Pengesahan Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia (PPAI)
Pada tanggal 12 Oktober 2021, Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia (PPAI) secara sah berdiri setelah terbitnya Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Read More “Pengesahan Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia (PPAI)” »
We Are The Champions
Lagu “We are the Champions” adalah lagu rock dari group musik Queen tahun 1977. Lagu ini terdengar megah karena memiliki vokal hormonis dan didukung instrumen piano, gitar listrik, bass, maupun drum. Berikut adalah aransemen lagu ini untuk angklung yang dikreasi oleh Djoko Nugroho.
Besame Mucho
Lagu “Besame Mucho” ditulis oleh penyanyi dan penulis lagu Meksiko, Consuelo Velázquez, pada tahun 1940. Versi angklung ini di-aransemen oleh Pak Edy Permadi.
Pendirian Asosiasi Angklung Indonesia (AAI)
Asosiasi Angklung Indonesia (AAI) dideklarasikan pada hari Angklung 2016, di Gedung Sate Bandung. Pada hari itu para sesepuh Angklung menyatakan berdisinya AAI, sementara ratusan anak muda bersama-sama memainkan lagu-lagu angklung di halaman Gedung Sate.
Teknik Bermain Angklung
Salah satu karakteristik angklung adalah mudah dimainkan. Sebagai awalan, pegang angklung dengan dua tangan. Satu tangan (kiri/kanan) menggantung angklung secara seimbang pada rangkanya, sementara tangan lain yang lebih dominan (kanan/kiri), memegang dasar angklung pada sisi tabung yang besar. Kini kita siap bermain.
Musik Arumba
Pada akhir tahun 1960-an, pak M. Burhan membuat kreasi ensemble Arumba, dan seiring dengan itu memodifikasi cara memainkan musik angklung klasik. Apa saja yang berubah ?
Musik Paduan Angklung
Sekitar tahun 1980-an, berdirilah Kelompok Paduan Angklung (KPA) di SMA Negeri 3 Bandung yang dipelopori oleh Djoko Nugroho, kemudian disusul adik-adik kelasnya seperti Budi Supardiman dan Asep Suhada. Mereka ingin membawakan lagu-lagu pop Indonesia maupun barat masa itu dengan angklung. Untuk itu ditulislah aransemen angklung yang menekankan prinsip paduan suara.
Musik Angklung Klasik
Musik angklung klasik, dimaksudkan sebagai musik angklung padaeng yang asli dikembangkan oleh Pak Daeng Soetigna dengan berbasis musik klasik barat. Lagu-lagu yang populer diaransemen dengan gaya ini antara lain Blue Danube, Donau Welen, Colonel Bogey March. Di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Pak Daeng banyak mengaransemen lagu-lagu nasional agar cocok dimainkan dengan angklung.