Salah satu karakteristik angklung adalah mudah dimainkan. Sebagai awalan, pegang angklung dengan dua tangan. Satu tangan (kiri/kanan) menggantung angklung secara seimbang pada rangkanya, sementara tangan lain yang lebih dominan (kanan/kiri), memegang dasar angklung pada sisi tabung yang besar. Kini kita siap bermain.
Ada dua teknik dasar memainkan angklung yakni :
- Kurulung, adalah menggetarkan angklung beberapa saat, sesuai panjang nada yang diinginkan. Frekuensi getaran ini disarankan sekitar 2 – 3 Hertz.
- Centok, adalah menyentakan angklung sehingga terdengar bunyi klung yang kuat satu kali. Teknik ini biasanya dilakukan dengan memukulkan telapak tangan ke dasar tabung.
Sementara itu ada beberapa kembangan teknik permainan yang biasa dilakukan pemain ahli:
- Tengkep, adalah menahan salah satu tabung agar tidak ikut berbunyi saat memainkan kurulung maupun centok. Dengan demikian komponen nada yang terdengar akan berkurang.
- Dinamik, adalah memperlembut atau memperkeras suara angklung saat di-kurulung, dengan sedapat mungkin tidak mengubah frekuensi getarannya.
Setelah bisa membunyikan angklung dengan baik, kini saatnya mulai bermain musik. Untuk itu, sadarilah bahwa satu angklung hanya bisa membunyikan satu nada, sehingga perlu dimainkan oleh banyak orang. Dengan demikian:
- Pahami nada angklung yang sedang dipegang.
- Koordinasi dengan pemain lain, yang mestinya tengah memegang angklung nada lain.
- Lihat ke partitur, atau media lain yang menampilkan nada-nada lagu.
- Ikuti petunjuk dirigen, yang akan memberi aba-aba dan menjaga ketukan memainkan lagu.
- Mainkan angklung jika dan hanya jika nada yang anda pegang memang muncul di musik.
Jika sudah mahir, maka seorang pemain akan diberi lebih dari satu angklung. Untuk itu gantungkan angklung pada lengan pemegang urut dari nada besar dahulu, dan yang kecil paling depan. Tangan penggetar dengan cepat berpindah antar angklung, dan memainkannya ketika diminta.