Angklung bungko adalah sebuah seni tradisional yang berasal dari Desa Bungko di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Instrumen utama yang digunakan dalam angklung Bungko adalah angklung yang ditemani oleh ketuk, gong besar, dan kendang besar. Di balik musiknya, Angklung Bungko memiliki makna filosofis yang dalam bagi masyarakat Bungko, karena menggambarkan kegembiraan masyarakat setelah mereka memenangkan perang.
Saat ini, angklung yang dimainkan merupakan duplikat dari angklung bungko yang dikeramatkan oleh masyarakat, terdiri dari 5 perangkat angklung, gamelan dan tarian sebagai sebuah kesatuan utuh. Angklung Bungko dipertunjukkan dalam bentuk helaran (arak-arakan) untuk keperluan ritual maupun profan. Pertunjukan ritual yang sudah dilakukan turun temurun yaitu ritual ziarah makam keramat dinamakan munjung, dan ritual syukur laut yang dinamakan nadran. Sementara itu pertunjukan profan biasanya untuk keperluan hiburan pada acara acara hajatan.
Berikut video arak-arakan angklung Bungko:
Dibelakang panggung, sebelum acara dilakukan para prajurit mengikuti beberapa adat dahulu. Diantaranya memakai lulur rempah-rempah.
Video Persiapan Angklung Bungko
Tim PPAI telah mendokumentasikan anklung Bungko pada tanggal 24- 27 Desember 2024. Kegiatan ini dalam rangka Penelitian Dokumentasi Angklung Bungko, Cirebon, yg disponsori DanaIndonesiana, Kemendikbud Ristek RI, dan Kemenbud RI. Nara sumber:
- Dr. Dinda SUB (ISBI/PPAI)
- Dr. Saprudin (UPI/PPAI)
- Bambang Subarnas (Seniman/Budayawan/PPAI).